Jumat, 24 Februari 2012

Laporan PBL (Praktek Belajar Lapangan) II


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Masalah kesehatan telah ditempatkan dalam suatu pola dalam pemikiran baru yang disebut paradigma sehat yang menempatkan isu sehat sebagai bagian utama pembangunan kesehatan. Lebih lanjut paradigma ini dijabarkan sebagai suatu konsep nasional pembangunan yang berwawasan kesehatan.
Konsep pembangunan ini selanjutnya diharapkan dapat mencapai suatu Indonesia sehat 2010, yang selanjutnya harus didukung oleh Propinsi sehat, Kabupaten sehat, Kecamatan sehat sampai pada Desa sehat yang seterusnya didukung oleh sendi-sendi terkecil dari masyarakat yaitu keluarga yang sehat. Kesemuannya ini sesuai dengan dasar pembangunan Nasional yang senantiasa ingin menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang produktif, kreatif, dan sejahtera yang terwujud dalam suatu masyarakat madani (civil society) dalam era Indonesia baru. 

Adikku Sayang


SeMoGa KaU TaHu
Aku acuh tak acuh bila berjumpa
Ku diam saat kau sapa
Bukan apa-apa

Aku takut nanti ku rindu
Aku takut nanti ada salah
Aju takut nanti lukaku berdarah lagi
Aku takut nanti mencintaimu

Lalu ingin kembali padamu
Kututup mata bila melihatmu
Ku menghindar bila ada engkau
Bukan apa-apa

Lebih baik aku tidak pernah lagi mengenalmu
Lebih baik aku lupa pada senyummu
Agar tidak lagi mengharapkanmu
Tuk hadir seperti dulu 

Laporan Praktikum COD BOD


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
       Air merupakan senyawa yang bersifat pelarut universal, karena sifatnya tersebut, maka tidak ada air dan perairan alami yang murni. Tetapi didalamnya terdapat unsur dan senyawa yang lain. Dengan terlarutnya unsur dan senyawa tersebut, terutama hara mineral, maka air merupakan faktor ekologi bagi makhluk hidup. Walaupun demikian ternyata tidak semua air dapat secara langsung digunakan memenuhi kebutuhan makhluk hidup, tetapi harus memenuhi kriteria dalam setiap parameternya masing-masing
Berbagai sumber air yang dipergunakan untuk keperluan hidup dan kehidupan dapat tercemar oleh berbagai sumber pencemaran. Limbah dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan dapat menjadi penyumbang pencemaran terhadap air yang akan dipergunakan, baik untuk keperluan makhluk hidup maupun untuk keperluan kehidupan yang lain. Keberadaan Zat-zat beracun atau muatan bahan organik yang berlebih akan menimbulkan gangguan terhadap kualitas air. Keadaan ini akan menyebabkan oksigen terlarut dalam air berada pada kondisi yang kritis, atau merusak kadar kimia air. 

Laporan Praktikum TSS TDS


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak satupun mahluk hidup di dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel hidup, baik tumbuhan maupun hewan, sebagian besar tersusun oleh air, seperti di dalam sel tumbuhan terkandung lebih dari 75% atau di dalam sel hewan terkandung lebih dari 67%. Dari sejumlah 40 juta mil-kubik air yang berada di permukaan dan di dalam tanah, ternyata tidak lebih dari 0,5% (0,2 juta mil-kubik) yang secara langsung dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Karena 97% dari sumber air tersebut terdiri dari air laut, 2,5% berbentuk salju abadi yang dalam keadaan mencair baru dapat digunakan.
Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui, tetapi air akan dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia. Air banyak digunakan oleh manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat tercemar. Menurut tujuan penggunaannya, kriterianya berbeda-beda. Air yang sangat kotor untuk diminum mungkin cukup bersih untuk mencuci, untuk pembangkit tenaga listrik, untuk pendingin mesin dan sebagainya. Air yang terlalu kotor untuk berenang ternyata cukup baik untuk bersampan maupun memancing ikan dan sebagainya.